Thursday, July 19, 2007

JAKARTA--MIOL: Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) kemungkinan akan memilih reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) tipe PWR (Pressurized Water Reactor) atau reaktor air tekan pada pembangunannya mulai tahun 2010.

"Tipe yang dipilih kemungkinan besar adalah PWR, karena pilihan supplier-nya lebih banyak, kebanyakan negara menggunakan tipe ini," kata Kepala Batan Hudi Hastowo yang ditanyai melalui ponselnya di Jakarta, Senin (9/7).

Reaktor nuklir untuk menghasilkan daya listrik berasal dari reaksi fusi yang menghasilkan energi panas sangat besar, uap bersuhu dan bertekanan tinggi untuk memutar turbin.

Untuk mencegah agar tidak terjadi akumulasi panas yang berlebihan pada teras reaktor maka dapat dipergunakan bahan pendingin untuk pertukaran panasnya dengan menggunakan air atau gas.

Berdasarkan bahan pendingin yang digunakan, reaktor dibedakan menjadi reaktor berpendingin air dan gas.

Hudi menyebutkan reaktor berpendingin air meliputi reaktor jenis PWR (Pressurized Water Reactor) atau reaktor air tekan, BWR (Boiling Water Reactor) atau reaktor air didih, GMBWR (Graphite Moderated Water Reactor) atau reaktor air didih moderasi grafit, PHWR (Pressurized Heavy Water Reactor) atau reaktor air berat tekan.

Sedangkan reaktor jenis berpendingin gas adalah MR (Magmox Reactor) dan AGR (Advanced Gas-Cooled Reactor) atau reaktor maju berpendingin gas.

Indonesia dijadwalkan akan memiliki PLTN beroperasi pada 2016 dan 2017 dengan kapasitas masing-masing 1.000 MW yang baru akan dibangun pada 2010 disusul dua unit lagi pada 2023 dan 2024 dengan kapasitas yang sama di Semenanjung Muria, Jepara.

Tentang penolakan penduduk Semenanjung Muria, pihaknya berharap mereka agar dapat lebih tenang dan dapat mencerna informasi dengan benar.

"Kita harus menyiapkan infrastruktur, SDM, dan lain-lain dengan sebaik-baiknya. Pembangunan masih jauh, sehingga yang lebih penting adalah bagaimana kita memanfaatkan peluang yang ada dengan lebh besar lagi,"katanya.

Tentang kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke reaktor Siwabessy pekan lalu (4 Juli), Hudi mengatakan, pertemuannya dengan Presiden diawali pada 4 Juni pada acara panen bibit padi varietas unggul yang ditemukan Batan di Rancadaka, Subang.

"Pada saat itu beliau memang mengatakan ingin melihat Batan. Jadi kalau beliau pada 4 Juli menyatakan prioritasnya adalah FEWs (Food, Energy, and Water sustainability) ya memang itu yang beliau inginkan sejak bulan lalu," katanya.

Indonesi Menjadi Negara Nuklir Baru

Monday, July 02, 2007

UN Kesetaraan Paket B di Dairi Aman dan Lancar Diikuti 205 Peserta

Sidikalang, (Analisa)

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Luar Sekolah Pemuda dan Olahraga (PLS-PO) Dinas Pendidikan Dairi, Drs Bonar Butar-butar, mengatakan, Ujian Nasional (UN) Paket B di Dairi berjalan aman dan lancar yang diikuti sebanyak 205 peserta dari SLTP yang ada di Kab Dairi.

“Jumlah peserta ujian kesetaraan paket B di Dairi itu terdiri dari 73 orang berasal dari siswa yang tidak lulus Ujian Nasional TP 2006/2007 dan peserta yang berasal dari regular sebanyak 132 orang,” demikian dikatakannya kepada Analisa, ketika sedang mengawasi pelaksanaan UN kesetaraan paket B di SMPN 1 Sidikalang.

Sedangkan untuk peserta reguler, ujian dilaksanakan di beberapa lokasi di antaranya di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Kecamatan Parbuluan, Kecamatan Tigalinga dan Kecamatan Berampu.

Dijelaskannya, jumlah siswa SMP/MTs yang tidak lulus Ujian Nasional (UN) yang berasal dari pendidikan formal untuk TP 2006/2007 di Dairi sebanyak 91 orang, namun peserta yang mengikuti ujian kesetaraan paket B ini hanya 73 orang.

“Sedangkan yang 18 orang lagi belum kita ketahui kabarnya,” ujar pejabat yang low profile ini.

Butar-butar juga mengatakan, kepada peserta yang ingin mendaftarkan diri ke tingkat SLTA, para siswa dapat mengambil surat keterangan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi sebagai bukti dirinya sedang mengikuti ujian kesetaraan paket B, sekalipun hasil ujian belum keluar.

“Tapi perlu diketahui, bila nanti siswa itu juga tidak lulus ujian, maka dia harus keluar dari sekolah dimana dia telah mendaftarkan diri untuk melanjutkan pendidikannya,” ungkap Butar-butar.

Selain itu, Bonar mengharapkan kepada para kepala sekolah agar memberikan semangat kepada para siswanya yang gagal UN agar tidak berkecil hati.

“Seharusnya para kepala sekolah harus mempunyai beban moral, karena siswanya tidak lulus UN. Apa salahnya jika kepala sekolah mendampingi muridnya ke lokasi ujian,” ujarnya seraya mengungkapkan hanya kepala sekolah SMP Tanah Pinem yang mengantarkan atau mendampingi siswanya mengikuti UN di Sidikalang.

Di samping itu, Bonar juga mengatakan peserta UN Kesetaraan Paket A sebanyak 73 orang yang gagal UN TP 2006/2007 yang lokasi ujiannya berada di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Sidikalang, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kecamatan Lae Parira, Kecamatan Tigalingga dan Kecamatan Berampu.

UN Kesetaraan Paket B di Dairi

Blog Archive